Pages

Wednesday, September 24, 2014

-Orkes kepedihan-

aku ingin seperti dia, seperti kamu, atau bahkan sepertu mereka,,
yah,, seperti kalian, menjadi istri, ibu dan permaisuri di rumah kami,
aku ingin sebahagia kalian, melihat anak kalian berlari dan memanggil ibu,
tapi aku, lihat aku, pilihanku membuatku menjadi penonton kebahagiaan mereka,
dan harus diam menahan semua keinginanku, pilihanku membuatku merajuk bahkan menangis
agar aku bisa menjadi seorang istri, apakah itu cinta?
apakah cinta harus diminta? pernahkah aku dicintai?

aku sangat mencintainya, tapi apakah benar pilihanku?
atau seharusnya aku membebaskannnya saja? bukan menyiksanya seperti ini?
dan tentu saja itupun menyiksaku, aku ingin menjadi seorang isri dan ibu yang baik,
aku ingin hidup normal seperti kalian, bukan layaknya robot ataupun mayat hidup.




-Ryrie-
08 September 2014

Monday, August 4, 2014

-Lumpuh-

aku melihatnya lagi untuk yang kesekian kalinya
tetap di sudut kamarnya, di depan cermin itu
tatapannya kosong, hanya derai air mata yang menemaninya
entah apa yang ia pikirkan, apa yang ia rasakan
dia terlihat begitu pedih
aku ingin sekali memeluknya untuk bertanya ada apa
tapi masih saja bibir ini terkunci,
dia menatap foto di depan cermin itu dengan pandangan nanar
foto orang2 yang ia cintai walau telah berpindah dimensi dengannya
yah,, dia termenung, lalu kembali menangis
seakan dia berkata "peluk aku, bawa aku bersama kalian"
aku tak habis pikir, mengapa ia selalu menangis?
tak bisakah ia mengikhlaskan hidup?
aku rindu tatapan cerianya, rindu senyum yang mengembang tulus
bukan senyum palsu yang sering ia tunjukkan padaku
bukan mata yang dipaksanya terisi hal indah
kemana ia pergi? siapa dia?
aku hampir tidak mengenalnya sekarang

ia selalu tampak ceria dikala langit terang
namun kembali menangis di sana saat pekatnya
aku tak bisa menyentuh perasaannya
seperti biasanya,,
karena ia begitu pandai menutupi semua itu dariku,
darinya dan mungkin dari kalian,,

kumohon, jangan lanjutkan itu
aku sudah tak tahan hanya dapat memandangmu dalam diam
aku tak mampu lagi melihatmu lumpuh
lumpuh dalam ketidakberdayaan rasa
jangan kau buat hatimu mati
mati untuk satu hal semu
kau harus bangkit seperti dulu
yah,, dulu,, bangkit dengan segala optimismemu menjalani hidup
hidup yang kau terapkan kesekelilingmu

jadilah perempuan kuat sayang
jangan biarkan dunia membuatmu lumpuh
aku yakin kau pasti bisa melewati semuanya
jangan pernah merasa semua orang membuangmu
karena kau terlalu istimewa untuk merasa tak berharga
tolong sudahi perihmu itu
karena aku sudah tak sanggup lagi
untuk melihatmu selalu berada di depan cermin tak bernyawa itu


-Ryrie-

04 Agustus 2014